About Me

Foto saya
Indonesia
Analytic person, Fantastic dreamer, Sensitive feeling, but actually I am kind, friendly and fun

Sabtu, 14 Januari 2012

Heliosentris

Saya tahu tidak segala hal berpusat pada saya. Saya bukan menjadi tolak ukur atau barometer dalam perspektif semua pesan yang ingin disampaikan oleh Tuhan pada kehidupan ini. Sekalipun saya ingin memberontak, tapi saya tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Aku tidak ingin juga kehilangan engkau. Biarkan aku tercandu oleh candumu. Dan cukuplah engkau yang menjadi canduku. 
Ketika saya berfikir apakah ini adalah permainan, haruskah saya ikut bermain, apakah terlalu kesepiannya-kah sehingga harus menjadi permainan,.. Ohh, ampuni fikiran liar manusia hina ini..
Saya masih mengharapkan ilusi surga itu. Dan entah apa yang terjadi setelah itu. Peleburan kah, kehidupan lagi kah, abadi kah, habiskah??
Tuhan,.. Tuhan,..
Tuhan.., Duhai Causa Prima, suara ku tengah mencari dan mencari..
Tuhan, aku yang tidak tahu diri ini, baru saja ingin berdiri dan mencoba kembali lagi pada skenario.
Tuhan, aku bias akan pemahamanku tentang pengharapan.
Dan, tentang pertanyaan yang tidak kumengerti, tidak bermaksud aku mencampuri kuasa Mu.
Tuhan, dalam rintih, hanya engkau yang masih kuingat.
Sekedar melambaikan tangan tanda aku menyerah,, bukan, tampaknya aku butuh bantuan. Hidupi mentalku lagi Ya Tuhan..
Aku terlalu naif, terlalu hina, terlalu berat.
terlalu takut, terlalu pasrah, terlalu tak berdaya.
Tentang aku yang selalu ingin memperbaiki kehidupan, tampaknya tidak berhasil. Tentang aku yang ingin menata hati dan fikiran, malah makin menjadi.
Lidah yang terlalu ringan, fikir yang ingin bebas, hati yang terlalu rentan, adalah kombinasi sempurna manusia yang tidak ingin dicampuri urusannya. Manusia yang dalam ironi juga tidak ingin kesepian. Inilah dilema kebimbangan. Satu persatu tusukan tak tertahan, ingin mencoba memulihkan tapi kadang tak berdaya.
Satu persatu fikir membuas ingin bebas, dan kemudian si ringan dengan kuasa mutlak kau harus mengerti.

Terkadang relasi yanng kubangun antara sesama subjek merepresi instingku agar menjadi objek. Tapi kadang malah melalang buana dengan menghipnotis subjek yang kenyataannya tidak terlalu kuat untuk dihidupi. Aku seperti teori yang kian salah berpusat. Heliosentris.