About Me

Foto saya
Indonesia
Analytic person, Fantastic dreamer, Sensitive feeling, but actually I am kind, friendly and fun

Senin, 08 Oktober 2012

Hidup ini tentang apa..

Tuhan, sesungguhnya hidup ini tentang apa?!


Tentang bangun pagi dan bangun pagi lagi, esok dan seterusnya..
Tentang sekelompok manusia ber-jas yang berlari-lari mengejar waktu, berharap akan diperlambat atau justru mereka mekanisme percepatan itu sendiri...
Tentang keharusan bangun jam 4 pagi demi berjejal di kereta, naik dalam keadaan kering dan turun dalam keadaan basah, tidak memesan setelan sauna atau dipastikan sama sekali tidak mengompol..
Tentang kaum jetset yang sarapan-mandi-buang air, bisa dalam pulau yang berbeda..
Tentang pertemuan orang yang tepat di waktu yang tepat sehingga tidak ada lagi fase-fase berjalan gontai penasaran dalam kesepian..
Tentang manusia yang tanpa beban dalam raut mukanya, santai meminum kopi di sudut ruangan sendirian..
Tentang kehausan informasi yang mesti ditibakan secepat kilat dan tidak berkenan lagi mencari sumbernya, dalam tanda kurung besar tapi cukup dilewati saja yang entah benar-entah tidak...
Tentang setumpuk buku yang harus dilahap demi membentuk memori sebesar biji kacang di kepala, yang pasti berguna kalau tidak mati terlalu cepat atau terkapar di rumah sakit..
Tentang hari yang berusaha dimaknai sekuat tenaga agar tidak menyesal terhadap detik yang baru saja lewat, tapi terperosok di sudut situasi dan berharap surga itu benar adanya..
Tentang hasrat ingin mengalami, ingin mendapatkan sesuatu yang sama dengan yang lain, perencanaan, cita-cita, harapan, bias atau kekal..
Atau tentang makna yang berselimut dalam kata yang menjadikan yang berat terlihat ringan dan yang ringan menjadi berat...

Beberapa terlihat ringan menjalani hidupnya..
Tidak ada masalah mencekat berkadar keterlaluan..
Semua terlihat seperti jalan beraspal yang tidak menikung, tidang bergelombang, tidak ada traffic..
Tuhan, semoga dosaku seringan kehidupan yang seperti itu saja..
"Mungkin hampir semua orang melacur, melacurkan waktu, jati diri, pikiran, bahkan jiwanya.."


Hidup adalah tentang memilih dan pilihan.. Opto, Ergo Sum..
Tidak-tidak! Tidak ada satupun kebetulan di dunia ini. Semua sudah diatur oleh suatu Maha Rencana dimana setiap orang akan mengalaminya tanpa satupun lolos sebagai penonton saja..
Bagaimana menetap dalam kenyamanan adalah tentang anasir cinta yang harus lebih dominan daripada benci.., Sehingga setiap orang menjadi suatu kestabilan atom yang beraturan.. Yang demikianlah kenyamanan untuk ditinggali lama. Tidak lagi tentang materi, tidak lagi tentang berbeda paham, berbeda persepsi seperti langit dan bumi yang menimbulkan petir setiap kali ingin menyamakannya ..
Benar, bagiku "Semua orang menyimpan matahari dalam dirinya, ada yang terbit dan mungkin juga ada yang terbenam. Tapi lebih dari itu, dan mungkin sependapat karena itu, Matahari lah yang berdaya hingga membakar semua menjadi malam"...


Sesekali kita merasa lelah berjalan menapaki satu per satu langkah kehidupan,.. Sesekali menjadi serdadu atau bahkan remeh-remeh dalam kue kuning besar.. Sedang manusia, selalu terfokus ingin melahap potongan yang lebih besar..
"Aku merasa begitu kecil di tengah keluasanku"...


Sesekali kejadian kosmogenik ini membuat hidup menjadi penuh hikmah.. Tapi tidak sedikit yang membuat kita menjadi gila.. Atau mungkin saat itulah anda menapaki kewarasan..
Kita mengada-adakan yang tidak ada.. Atau tentang Ada yang ada pada dirinya sendiri itu.. Mungkin karena keresahan yang tertinggal dan terlewat.. Atau karena benar-benar resah yang memang begitu adanya tanpa dicari dan berharap dilewatkan..
"Kebahagiaan dan kesedihan kejar mengejar bagai dua hantu penasaran. Sedang kita adalah lintasan yang letih dilewati, tetapi tak bisa bergerak kemana-mana..
Dan waktu, adalah Pak Tua yang cuma diam mengamati, angkuh memegang bandul detiknya yang tak bisa berkompromi..


Hidup adalah bagaimana kita menafsirkannya.. Beberapa terdoktrin teori sempurna, beberapa harus mencarinya sendiri susah payah, beberapa terlempar dalam keadaan yang mengguncangkan.. Dan beberapa mengalami tendensi dalam ketergantungan.. Aku namakan ini surga..
Surga tempat pertemuan ion-ion berkelimat, simpul menyimpul, hingga tidak tahu yang mana ujung yang mana pangkal..
Lelah mencari kepastian, tapi hanya satu yang pasti dalam hidup, yaitu ketidakpastian. Hanya satu yang patut diharapkan, yang tidak diharapkan.. Segalanya berubah dan hanya satu yang menetap, perubahan itu sendiri..
"Dan dalam kekekalan hadir segalanya, medan matriks yang tak terhingga berisi segala probabilitas dan potensi"..


#KPBJ

Jumat, 21 September 2012

Ohh, Heaven Save me

Suddenly, getting an attack from inside...
I wanna drag anything six feet under scream.. Down to the earth...
Ohh, heaven save me..

Beruntung dunia yang ada di hadapku luas.. Bukan melulu itu-itu saja..
Pembelaan?! Untuk apa pembelaan.. Mereka yang tahu tentang aku, atau semesta yang melihat lebih waras..
Dan mungkin pernah salah..
Kalau mereka wajar, kalau saya fatal?!
Sampai menggali ke urat nadi, mungkin belum puas kalau belum menemukan biduk ulat larva..

Jangan terlalu berhati-hati melangkah.. Tantang saja ambisi karena beruntung dunia ini luas..
Menikmati detik yang berharga, lautan persepsi, atau sensasi visual yang memang harus disukuri..

God, it's up to you...

Kamis, 12 Juli 2012

Pelajaran Moral #Friday13

1. Some people around want you to be an evil, devilish, stained with sin. They don't want you on the right path. Then they call it hypocritical. If it make them happy, so be a whole! An half make you confused. Be an evil and dig thing down to the core.


Choose your way, suffering with much of slander, or strong like an evil!


2. Hidupkan kembali Liberalisme!
Dihidupi dengan patahan kata penenang hati, yang terkadang menjadikan candu, memang menyenangkan. Apa jadinya kalau manusia ini buta dari objektivism? Terjejal oleh satu idealis metafisik hingga tidak bisa memuntahkan rasionalis yang logis.
Bung, hidup ini liberal, negara ini demokrasi dan multikultural! Jika hanya ingin menghidupkan satu kepercayaan dan mematikan manusia lain karenanya, apa bedanya kita dengan komunis?! Bentuk saja negaramu sendiri, atau pergilah dari sini dan temukan tempat yang seiring dengan kemauanmu.

Bukankah kita menjadi unik karena perbedaan, dan menjadi hidup karena pemahaman...


3. Red Ink..
Konyol! Kekuasaan, Uang dan Penis akan membuatmu tangguh tak terkalahkan.
Lalu bagaimana Tuhan mengkebiri semuanya satu per satu

Weightness tidak akan berdamai dengan lightness..

Halaman Persembahan Skripsi

Dari Skripsi 0806465913 FIB UI
Ethics Justification for Corporate Social Responsibility Based on Utilitarianism Ricahrd Mervyn Hare's Theory.


KATA PENGANTAR


            Tidak ada yang pernah tahu kemana hidup akan membawamu. Rhytme langkah kaki sendiri pun demikian, melemparkan saya pada sebuah zona yang tidak biasa. Awalnya ini terasa sangat asing, complicated, dan tidak mudah untuk melebur. Segala kompleksitas itu memaparkan realita dan fakta yang terkadang masih sulit untuk saya pahami. Dengan sangat bersusah payah akhirnya saya mampu tiba di penghujung. Sebuah survive-bilitas yang penuh kebersyukuran. Tuhan terimakasih atas segala pembekalan indah ini. Terimakasih sungguh, atas semua yang tidak bisa panjang lebar diungkapkan secara detail dari seorang yang tidak seberapa ini. “Sesungguhnya pelindungku adalah Allah” (QS 7 : 196), zat Maha Sempurna yang mengatur segalanya dengan jalan yang indah.
Signifikasi simbolik ini saya persembahkan teruntuk kedua orang tua saya Oskar Trihadi, S.H. dan Sri Eliyati, S.E., yang amat saya cintai. Betapa segala pengorbanan tidak akan pernah bisa membalas segala bulir keringat dan air mata. Papa adalah ayah terhebat di seluruh negeri. Wajah datar menyimpan kegelisahan ataukah perjuangan yang tidak pernah saya ketahui, namun tenang temaram dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa. Saya mencintai papa dengan segala kemasan canda gurau yang tidak pernah terlewat. Laki-laki utama dan pertama dalam hidup saya yang tidak pernah akan terganti. Mama, adalah segalanya dalam hidup saya. Mama telah menginjeksikan segala idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah. Mama adalah inspirasi, reformasi, teman, sahabat, dan ketergantungan dengan seluruh kasih sayang yang bercampur yang membentuk sosok yang selalu dibutuhkan. Doa dan pelukan mama menjadi obat terampuh dari dopping apapun.
Selanjutnya, ucapan terimakasih saya ucapkan kepada kakak laki-laki tertua sekaligus saudara kandung satu-satunya, Aries Karyadi, S.T. Magnet senama yang tolak menolak selalu menjadi perumpamaan yang terlintas dalam pikiran ini. Kami tidak pernah sejalan dan ada saja kandungan ion-ion negatif dari elektromagnetik sehingga selalu saja ada perselisihan kecil antara kami. Kata maaf adalah kata yang paling ingin terlontar dari mulut saya. Maaf karena selalu merepotkan, menyebalkan, atau menjadi beban yang hidup yang tidak bisa dilipat atau disimpan sekadar di saku celana agar diam dan tidak berisik. Bagaimanapun, rasa kebanggaan dan kagum terus mengalir sehingga tidak perlu mengidamkan sosok lain atau menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa meraih prestasi-prestasi sulit, yang bahkan bisa ia lumpuhkan. Terimakasih atas transfer ilmu, doa, energi, maupun materi yang selalu mendukung kelancaran perjalanan penulis. Juga kepada kakak ipar saya Rianti Yusti Madina, S.H., yang selalu sabar, penuh dukungan dan perhatian. Juga untuk semua keluarga besar penulis.
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada pembimbing akademis sepanjang perjalanan perkuliahan penulis, Ibu Herminie Soemitro, S.S., M.A. Ibu, layaknya malaikat yang dikirimkan Tuhan kepada saya. Sosok Ibu yang selalu merasakan penderitaan anaknya dan memperjuangkannya dengan segala upaya. Entah dengan apa ucapan dari lubuk hati terdalam ini mampu terungkapkan. Terimakasih atas arahan, doa, bimbingan, ilmu, perjuangan, support, dan semuanya yang hanya Tuhan yang dapat membalasnya. Menempatkan Ibu dalam posisi sulit, atau terkadang malah memperburuk keadaan. Beribu maaf saya haturkan kepada dosen terbaik sepanjang perjalanan ini. Semoga Tuhan selalu melimpahkan kebahagiaan kepada Ibu.
Terimakasih saya haturkan kepada pembimbing skripsi saya, Bapak Dr. Naupal, S.S., M.Hum atas jadwal bimbingannya yang mungkin menyita waktu Bapak, untuk pengertian luar biasa, ilmu, bimbingan, arahan, perhatian, dan dukungan penuhnya. Terimakasih telah memperjuangkan, mempermudah, dan memahami seluk beluk kecemasan saya. Kata maaf juga saya iringi sepanjang perjalanan bimbingan, maupun selama berstatus sebagai mahasiswa. Berkat Bapak skripsi ini selesai, mengantarkan kelulusan disertai kebahagiaan dari sambutan pihak keluarga.
Terimakasih kepada Bung Sandi sebagai pembekalan awal penulis mencari inspirasi, bertanya, dengan support dan masukan, buku-buku, serta banyak teori. Dari Bung Sandi, ide ini berjalan. Terimakasih kepada para dewan dosen Departemen Filsafat FIB UI, Bapak Vincensius Jolasa Ph.D, Bapak Fuad Abdillah M.Hum, Bapak, Y.P. Hayon M.Hum, Ibu Dr. S. Margaretha Kushendrawati, Prof. Tommy F. Awuy S.S., Dr. A. Harsawibawa, Ibu Dr. Vincentia Irmayanti, Bapak Dr. Budiarto Danujaya M. Hum, Bapak Donny Gahral Adian M.Hum, Dr. Achjar Yusuf Lubis, Bapak (Alm.) I Wayan Surwira Satria M.M., Eko Wijayanto M. Hum, Mba Saraswati Dewi M.Hum, Bung Fristian M.Hum, Mba Ikhaputri S.Hum, dan The Master of Philosophy Lecturer, Bapak Rocky Gerung
Berikutnya, terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman terbaik Filsafat’08. Shanti Marliana, Lefita Gozali, tempat keluh kesah dan menampung segala curhatan penulis yang entah siapa lagi yang bisa mendengarkan sebaik kalian. Terimakasih kepada Ajeng Lesmini, Sistha Widyaresmi, Ica-Khoirunnisa, Ranggi Marseti, Shane, Steffi, Yuwita, Della, Willy, Arfan, Liana, Meta, Dadah, Okvi Ellyana, Dona Niagara Dinata, Nurul, Abby Gina, Bella Marcellina Sandiata, Indah, Ismi, Erby, Agrita, Doni, Agung, Bayu, Sona, Irsyad, Sopa, Mellisa, Yasin, Daru, Mahdityo, Boni dan Hario Susanto. Juga kepada Kartika, Nashruddin, Rasyid, Richard Boone dan Giovannie Virginia. Terimakasih atas semuanya, juga karena telah mengisi cerita perjalanan penulis. Juga kepada Filsafat 2007, Izky, Coni, Iqit, Hari Purwanto, Kari G. Pramudya, Wira, Teia, Richard, Alfa, Era, Tika, Heri, Nia, Prayoga, Leo, Taufik, Dipa, Johan, Nila, Winnie, dan semua yang maaf jika belum tersebutkan. Kepada Filsafat 2006, Filsafat 2005, Filsafat 2004, maupun senior lainnya, serta Filsafat 2009, 2010 dan generasi selanjutnya.
Dukungan dan pertolongan dari asupan kediaman penulis, Fenny Triagustina, Cici, Ratih Maya, Ninda J.P., Gina Ganarti, dan semua warga wisma asri. Keberlangsungan dari survive-bilitas ini dilanjutkan dari kediaman sebelumnya Ganesha-Galz, Sarah Faisal Rosa, S.H., Irma Sriwijayanti, S.E., Widya Ratna Pratiwi, S.Sos. sebagai teman terbaik dan selalu penulis rindukan. Entah dengan apa waktu bisa kembali dengan segala energi positif, obrolan berkualitas, kehidupan yang bisa ‘terbang’, dan segala kegilaan lainnya itu, mampu terulang.
Sahabat penulis M. Yoerliansah Tangkari S.T., Feni Shintarika S.Pt., Mba Astri Ayu Chayani, yang mana selalu ada saat penulis butuhkan. Tempat penulis mengungkapkan segala resah gulana, kegelisahan, setumpuk permasalahan, meminta  advice, bantuan dan semuanya. Best friends never end for Metha Risa Sujana, S.Ked, Pralia Winda Sari S.Ked, Yunia Wiraswasti, Zuftia Ristarani, Tiara Mailisa, Rismawati Saputri, Giska Sevlanda, Risa Rikafitri. Untuk Dini Apdelina, Moliya Nurmalisa, M. Arbi Ramadhan, dan Kak Intan atas semua semangatnya. Serta Kak Imam Nur Ramdhany, Ericky Bobby Ferdinanda, Andri Indrayasa, Kak Martin, Kak Frenki, dan seseorang yang tidak mau disebutkan namanya.
Teman-teman di Telkom, penulis menyadari bahwa menjadi sebuah keberkahan bertemu dengan orang-orang sebaik kalian. Sarah, Gini, Aish, Kadut, Ririn, Eti, Wiwin, Belo, Shinta. Juga teman terbaik selama setahun di Bandung Febri, Rinrie, Kiky, Ita, Rivan, Gawan, Doni, serta semua teman Black A Simulation 2007. Kalian memberikan pelajaran dalam perjalanan penulis.
Juga semua rekan sejawat FIB, teman di UI, bedah kampus UI 2010 (emer dan irma), BEM UI 2011, relasi kober, teman-teman Smanda, Spanda, maupun Persit (gank planet yang penulis simpan sebagai kenangan terbaik) akan selalu ada dalam memori penulis.
Untuk sosok inspirasi dari tulisan maupun retorika yang penulis temui, semangat membangun pada setiap hari senin terakhir semester delapan, Bapak Glory Kemenbudpar (tempat penulis magang), solistice, dan Dewi Lestari yang sangat membantu menemukan karakter dan jalan berfikir.
Terakhir, untuk seseorang yang masih dalam misteri yang dijanjikan Ilahi yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sana.
Akhir kata, semoga skripsi ini membawa kebermanfaatan. Jika hidup bisa kuceritakan di atas kertas, entah berapa banyak yang dibutuhkan hanya untuk kuucapkan terima kasih.
 It have never been easy, but it would be worthy since everything happened for a beautiful reason. It’s all about my struggle and how I survive. To show everyone I’m right and do not get the wrong train, how I put aside my hatred for anyone, and how I’m thankful for ‘philo’ and ‘sophia’. No constant mind, just like a philosopher's mind, the sea of human perception.

Filosofi Kopi

"Aku berarah padamu dan kamu kepada yang lain yang menjadikan terkatung-katung.. Mengapa kita harus teralienasi dalam masokis kita masing-masing..."

"Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?"

"Aku merasa diriku mengawang-awang. Tinggallah sebentuk kesadaran, sebuah permohonan kini melayang-layang dalam dimensi non materi.. Tidak ada waktu. Tidak ada ruang. Tidak ada wujud. Kumasuki labirin pikiranmu dan melebur disana..."

"Pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring bukan digiring.."

"Kesedihan akan selalu membawamu pulang ke rahim ibu tempat engkau meringkuk nyaman sendirian.."

"Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca, suka atau tidak pada hasilnya.."

"Adakalanya kesendirian menjadi hadiah ulang tahun terbaik. Keheningan menghadirkan pemikitan yang bergerak ke dalam, menembus rahasia terciptanya waktu.."

"Maka tanyakanlah arti kebebasan pada kawanan kuda liar.. Suara hatimu akan mati jika kau kebiri.."

"Karena kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini.."



"Dan di tengah gurun yang tertebak jadilah salju yang abadi, karena kau berani beku dalam neraka, kau putih meskipun sendiri, kau.., berbeda."

Minggu, 17 Juni 2012

Sedikit Random di Suatu Malam

Terpaksa beralih memberi sedikit wasting thread pada lapak yang seharusnya menjabarkan di dalam penyamaran. Karena penyamaran dalam penjabaran sudah tidak privasi lagi. Butuh ruang yang lebih khusus dari pada 'burung biru' itu.. Segala prejudices atau muara awal signal of the war muncul tuh di postingan TL.. That's why I never follow somebody first, except the inspired one. Sisanya, yaa hanya simbol adat kesopanan belaka..
Duh punteun ini mah..

Okay, Never mind.., No matter.. (Tetap yah ber-ruang dalam dualisme Cartesian Mind and Matter)

semoga pengukuhan eksistensi tidak membuat kita semakin terjebak dalam dunia asing tersendiri which is can certainly be so lonely..
Umh, analisisnya sih disebabkan oleh sebuah transformasi dahsyat dari lidah ke jempol sebagi predikat "hal teringan di dunia"..

Setidaknya menulis adalah lebih baik daripada berbicara. Apa language of game dari Wittgenstein juga dimaksudkan untuk ini ya,.. At least, berbicara adalah mengeluarkan spontanitas,
dan meskipun menulis terkadang tidak memahami makna sesungguhnya tapi banyak pertimbangan dan kekuatan emosi yang melibatkannya..

Hhhh.., pikiran kembali pada pernyataan seorang teman tentang "terlalu aman di zona nyaman"..

Hallooo, ini bukan tentang seseorang tidak ingin menikmatinya, mana ada orang yang tidak mau ada di zona itu. Kami tidak diberi kesempatan, ohh sayang..
Untuk manusia yang berfikir pada idealismenya yang baginya paling hebat, terkadang latar belakang situasi menyudutkan kamu untuk cepat-cepat mengambil antisipasi. Dengan sendirinya zona nyaman adalah sepanjang zona yang saya lewati tanpa ketidakjelasan. Defenitely from my perspective!

Entah kenapa, kini aktivitas 'mendengar' terasa begitu memuakkan. Terasa lebih menyenangkan  collecting stack of paper untuk mereka yang ingin berbagi sebuah positivisasi value. Mario Teguh pun adalah alternative terakhir sekedar untuk menguatkan argumentasi. Iya, sekarang saya mendengar untuk mengukuhkan positioning teradaptif. Bukan lagi kertas polos yang bisa didoktrin apa saja. Mungkin kita adalah penyaringan, ampas mana yang tidak berguna sehingga harus dibuang.


Daann.., inilah awal kehidupan.. Ternyata saya baru melangkah. Nobody said that it would be easy, but they can promised it would be worth it. And everything should be happen for a reason.

Selasa, 29 Mei 2012

Senin terakhir, Mei 2012


Dia bilang ini sudah tiba di penghujung.
sudah berakhir.
Akhir dari satu persimpangan dari sebuah jalan yang sedang
“Selamat tiba di persimpangan”.
jatuhkan dirimu pada titik persimpangan karena hidup adalah tentang memilih dan pilihan,
It's all about freedom to choice.

Dia selalu menelaah apa yang sedang aku pikirkan. Dia menjawab apa yang aku ingin ketahui, apa yang sedang aku hadapi. Kau percaya dengan kebetulan di dunia ini?! Entahlah, aku tidak. Aku meyakini dirinya seperti memang sesuatu yang aku dewakan. Pertemuan dengannya seperti sebuah klimaks selama masa empat tahun ini. Waktu yang mendebarkan untuk ditunggu. Rasa di bawah ketertekanan di bawah mitos garang dengan kepanikan luar biasa. Tapi tahukah, dia bertindak lebih lembut dari apa yang pernah kami harapkan. Dia jauh lebih bersabar dan luar biasa dari sebelumnya. Jika tidak mempedulikan formalitas baku seperti yang telah aku bicarakan sebelumnya, aku ingin menahan diriku lagi dan lebih lama lagi. Hingga aku pantas untuk menyandang lalu berujung disaat aku memang pantas untuk berakhir.
Direct yourself to be arrived at the point of intersection way. (RG)
-diujung pertemuan.

Bagaimana, selanjutnya hari Senin akan kosong dan entah apa yang harus kupilih. Benci tentang perpacuan hormon yang tidak berhenti-henti mendadak berpindah arena, berebut dan berjejal untuk muncul lebih dahulu.
Tuhan pernah memberiku kokain penenang. Tapi kesalahan, Aku menggunakannya berlebihan tanpa mendapat informasi lengkap preskripsi penggunaan atau sekedar bersabar. Menyerah pada Pak tua yang memegang bandul yang selalu bergerak ke kiri dan ke kanan tanpa peduli orang yang berlalu lalang, SANG WAKTU. 
Sekarang, kembali aku menginginkan marijuana. Akankah Tuhan memberinya padaku. Dalam kapasitas yang samakah, atau justru kembali pada zona penggunaan yang sama. Sederet zat perangsang yang aku ibaratkan itu adalah disposisi konsumsi. Maka, zombie adalah pilihan terbaik saat ini.

Berada dalam zona probability adalah jauh lebih baik dibanding uncertainity. Kau tahu kenapa, karena manusia benci ketidakpastian. Tapi kepastian itu sendiri adalah justru 'ketidakpastian'. kemudian dengan heroiknya mencoba memperediksikan kemungkinan ketidakpastian untuk diantisipasi pada hari ini.
Jika hidup memang harus diibaratkan dengan rollercoaster, kenapa pilihan yang ditawarkan hanya berteriak, berhenti di tengah jalan, atau menikmati sampai akhir. Padahal yang mereka lakukan keseluruhannya adalah berpura-pura menikmatinya, tapi berteriak kencang di dalam hati hingga tak tertahan dan selalu menginginkan berhenti. Berpura-pura.. 'Masa' sedang menuntut untuk expert dalam berakting dalam functioning realitas.

Lagi, selanjutnya ketidakpastian ini membawa diri karna bosan menerka atau berharap. Tiba pada akhirnya.
Ajari aku cara yang baik untuk meminta. Ajari aku harus memperjelas permohonanku karena Engkau tidak merasa bahwa yang Kau berikan adalah besar. Atau sebesar yang aku harapkan maka sebesar itu pula yang akan Engkau wujudkan. Atau jangan berangan terlalu tinggi dibalik kapabilitas diri. Atau jangan pernah takut untuk bermimpi. Lalu bagaimana dengan kejatuhannya yang terlalu sakit dari jenjang dan ambang besar harapan yang pernah dipanjatkan serta kenyataannya. Atau aku harus memohon dengan apa saja yang Kau kehendaki yang terbaik untukku. Atau menerima saja yang katanya rencana Mu lebih besar dari keinginan umat yang penuh dengan blind of spot. Atau haruskah aku memohon dengan memperjelas dan memeperinci tanggal, waktu, tempat dan mendesign settingan background yang indah. Atau justru malah terlalu ikut campur dalam penentuan skenario dari Sutradara Tunggal.

Atau apa........


Dan jawaban atas segala identitas yang ingin ddibentuk dapat diidentifikasi setelah tubuh atau corpus tidak lagi bergerak.
Demikian bahwa setiap dari kita harus siap ditempatkan dalam segala perubahan, dalam segala persimpangan, dalam segala kekosongan...

Kamis, 24 Mei 2012

Share in the middle part of ending

Hello world.. Let's we talking about some dialogue again.. Never bore to hear anything about my experience!
It's on the point whereas one step again will be arrived at the end of this street. Can you feel how I wanna explode if I were a bomb! Something have been passed with a sweet moment. Make a better relation with the rest arround people.
because,
It's almost over. ^^
Maybe I don't know how to start with beautiful way, but I know how to ends this up. Some interest and powerfull experience weeks before was addicted me to play and play again.
Some mystery should be opened.. Little by little..
And then I'm gonna be an objectivist, sanity, and surely wise!
Am feeling so gratefull, however has a little tired but still fulfill of fightness.
Yeeaaaayy, can't wait for the maturity moment! ;)

Not much I can share with, but after it over, I promise you!
Pray the best for me, :) And I'll always trying my best!
And, as always, there's sweet man standing there with an great idealism and beautiful thinking. Maybe he is gonna overflow because can't hold his fully charge. Every second I make at glance for look, save the awesome great impression. Hopefully someday you would pour all to me..

with all my sincerely..

Senin, 23 April 2012

Anxiety-ness

Maaauuu cuurrrhhaaaatttt.. T.T
Butuh muara keluhan, muara refleksitas, muara segala kekhawatiran...
Tuhan.., anggap saja ini sebuah perbincangan untuk Mu yah.. Saya bingung mencari aliran air dan utusan Neptunus.. Mudah2an sekarang utusannya udah pake signal elektromagnetik aja.. Ngga pake aliran air lagi.. huhuhu..

Tuhan, sekarang saya benar-benar sendirian.. Satu, dua, bahkan sudah beberapa dan tidak menemukan regenarasi partikular sel-sel baru. Tuhan, saya rindu aquarius terbaik saya.. Tempat saya leluasa mondar-mandir, berjejal resah, dan menemukan kenyaman karena keistimewaan habitus avatar ïtu.. Mereka sudah beradaptasi dengan baiknya, Dan saya kekeringan disini..

Tuhan, saya takut, cemas, khawatir tentang sesuatu yang belum pasti. Saya lelah, ristrik, dan gelisah tak keruan.. Saya mendewakan sebuah posisi, excited ketika mampu dibacakan semua rasionalitas dan sejengkal logika ini, tapi kerdil ketika ditelanjangi segala isinya yang memang tak seberapa. Ahh, itu sih bukan masalah. Masalahnya mungkin adalah ketika semua dipermudah, ini terasa dipersulit.
Ini yang membuat saya tegang luar biasa. Iya, saya memilih jalan sulit pada yang semestinya bisa sangat gampang dilewati. Saya merasa sudah sangat berhati-hati berjalan. Menyingkirkan segala prejudices untuk memfokuskan pada naturalitas. Berusaha tidak mau dan tidak akan berepetisi pada sistem kesalahan baru buah proyeksi dari representasi yang lama..
Tapi semakin hati-hati, semakin kaku. semakin lelah, semakin tidak tahu arah..
Semakin menyalahi masa lalu, menyalahkan perkembangan psikis, menyalahi kematangan tanpa fondasi.
Tuhan, mohon permudahlah,.. Dengan sangat Tuhan.. Dengan sangat...
Satu-satunya yang mentendesikan raga dan metafisis ini..

Saya merasa rasa haus sudah terhujani yang tidak semua orang merasakan hal yang sama. Persetan dengan formalitas baku. Jalan hidup kita kan tidak ada yang tau. Iya, saya juga cemas luar biasa karena saya bukan manusia beruntung yang terfasilitasi untuk berbelok kemana saja. Tapi ahh, masa bodo! Hidup cuma sekali, dan disini adalah elemen penting yang memang harus saya dapati. Kepastian cuma ketidakpastian itu sendiri.

Diberkahi dan dibekali peruntungan determinasi yang tidak semua orang memilikinya. Indah, jika saya tahu pisau mana yang bisa saya gunakan untuk mempertajamnya.
Yasudah, tidak satupun dari para penonton ini yang menghidupi saya kan?! Nalar yang terlalu pragmatis. (Situasi pembelaan dengan kecemburuan nurani..)

Diam, tenang, dan lepaskanlah semuanya disaat memang harus dilepaskan. Ketika semua pintu tertutup, karena kita hanya memegang satu kunci untuk membuka satu pintu potensialitas.
Keep calm down, iya candumu itu akan selalu bersamamu dear..
Candu yang memang seharusnya dicandui dan tercandui... Duhai candu prima kausa-ku..
Dalam kemirisan, kegemingan, dan kegelisahan, cuma ini yang bisa budak proletar ini harapkan.. Dengan sisa-sisa serpihan harapan yang sudah tidak berbentuk, tapi masi ber-desire...
Ohh, qo terasa pilu yaa.. Seseroang bilang saya ini 'psycho' karena hal semacam ini. Yak, mungkin karena hidup anda terlalu ringan, dan saya weightness.. If you were in my shoe, you will be fallin down at my first step. Mungkin karena itu mereka juga diberikan yang ringan-ringan saja. Hffpphh.. Saya bahkan pernah jadi percobaan analisis seorang psikologis yang idealnya punya capabiity untuk men-judge saya, iya mindset dan prinsip saya katanya mempengaruhi hidup saya, BUT hasilnya sangat signifikan loh.. Berani berprinsip, berani berkonsekuensi. Dan sah-sah aja selama yang menjalaninya kuat. Ya iyalah wong saya masih waras sewaras-warasnya.  (Inner direction-inner piece, inhale-exhale)

Semangaaatttttt!! hap hap hap

Sabtu, 21 April 2012

21 April

Sesibuk apapun saya di masa krusial ini, kata tidak akan saya lewatkan untuk hari perempuan se-Indonesia ini, sebagai salah satu dari fanatik feminisme. :)

yang membentuk,
Emansipasi.
Membuka titik subordinat identitas kedua, memberikan kesamarataan pada ruang publik dan keluar dari ranah domestik.

yang terharap,
Aku hanya ingin mandiri, terlepas dari segala rasa ketergantungan.

Satu lagi,
Beberapa dari mereka  berjuang dengan pedang ataukah memilih berjuang dengan pena??!

Happy Kartini's day for every open minded's woman.. ^^

Selasa, 10 April 2012

My Reflection Phase

Hello April, however you're not my month anymore, but I'm still waiting another good things from you.
Yap, actually true about my prediction. Keadaan menyudutkan saya semakin bias karena sedang berusaha memisahkan diri dari fase cermin dan realitas imajinasi.
Ohh God, lapak yang saya suguhkan selama ini terimplikasi secara orisinil hanya dalam satuan digit halaman TT__TT
Bagaimana ini bagaimanaaa..., seorang mahasiswa hanya menyuguhkan secondary resource. Buat apa ini ceritanya mindahin ensiklopedi primer hah? 
Oh dear, karena ini terlalu konkret, Saya tidak bisa membahana meruang dalam kata, dan merongga karena ingin meluap. Satu-satunya korban inspirasi malah adDeection, dia yang bakal membuka refleksi kritis ini. Tau gini, seluruh waktu sebelum ini saya baca tetralogi supernova, akar, dan kawan-kawan deehhh, benneerraaannn!!!
Nih yah intropeksi kesalahan terbesar saya adalah, Yak, saya tidak suka membaca kawan :'(
Hari-hari terlewati dengan perasaan ketar-ketir luar biasa. Gelisah tak keruan. Intensitas kualitas kepada Yang Mahakuasa, terus terang menurun. Entahlah, raga melemah seiring harapan yang pernah hilang. Tidak ada doa panjang lebar yang saya panjatkan. Tentu saja bukan karena semuanya tercukupi, tapi mungkin karena memang tidak tau cara memohon dengan baik. Setiap hari adalah repitisi dosa yang pernah direfleksikan mendalam. Rasanya ingin tenggelam menarik semua masuk bersama gelap. Tidak ingin melihat apapun dan mendengar siapapun. 
Dan hal konyol terakhir yang setiap hari saya lakukan adalah, melihat gambar 'editan gila' itu. Menangkap setiap detik episode, Dan tidak, tidak akan saya lewatkan satu episode pun tentang dia. Malam dipenuhi keidiotan memandangi setangkap bayangan berwarna hingga mata letih dan terpejam. Sambil sesekali berkomat kamit, mengharap lebih. Kamu seperti kompas buatku. Iya, kompas! Karena kamu memberikan saya arah. Memberikan saya energi bahwa dunia tidak seberantakan yang saya bayangkan. Ada kamu yang bertahan dengan hebatnya. Ahh, saya juga ingin memperbaiki diri agar seperti kamu, ada yang bisa saya banggakan. "Jutaan engkau kini turun membanjiriku. Tidak akan pernah aku meluap, Kan ku buka semua celah untuk menyerapmu"...
Oh sudah waktunya kah? Sudah harus bangun dari tidur yang sangat panjang ini? Tidak, bahkan dalam mata terbuka pun, hebatnya saya, masih bisa bermimpi.

Kamis, 15 Maret 2012

II

Rindu.. Aku rindu ayah...
Untuk pertama kalinya rindu ini menyeret air mata hingga tidak bisa mengendalikan diri sejenak..
Tapi menyipu untuk mengungkapkannya..
Ayah, ayah, ayah...
Aku ingin bercerita banyak, ayah..
Aku ingin kita duduk berdua di sebuah malam temaram tanpa usikan dari segala penjuru.
Kau bercerita bukan tentang cara bertahan atau bagaimana dahsyatnya sebuah perjuangan. Aku ingin dengarkan hatimu yang gelisah di balik wajahmu yang datar. Aku ingin menginterpretasikan semua prasangka ini, Ayah...

Rabu, 14 Maret 2012

I

Maav, kalo lagi-lagi penulisan ini bertopik melankolis atau sanguinis hingga mengeluarkan statement "Dasar wanita, tema ya ga jauh-jauh dari roman-roman cinta.."
Iya, memangnya kenapa?! 

Duh gusti, membujang begini kan bukan keinginan saya juga. Saya hanya berusaha berdiri di tepian yang saya yakini. Bukan menunggu badai yang datang, atau juga abrasi agar saya ikut terkikis seperti yang lainnya. Pokoknya segimanapun saya,
kata dan perilaku diusahakan sejajar, titik. Seperti apa dunia membawa akulturasi tradisinya yang tidak pernah dinamis, saya berpegang pada nalar dari akuntansi dosa.
Ya sudah lah, pokonya seperti yang kemarin saya bilang,.. pun saya tampil sebagai pemenang dari kontaminasi nafsu duniawi. Punten Gusti, semoga tetap di jalan yg benar hingga ahir.. Amin.

Tiba-tiba sempat berfikir sosok imam yang diidamkan jadi rata, berasa sama saja di mata saya.
Tuhan, susah yah hari gini mencari orang ideal. Sekeliling udah dikasi tag, sisanya ya begitu-begitu saja, paling-paling kalo ada yang menjadi referensi tunggal, kemungkinan punya gangguan genetik hormon xy yang kebanyakan. Sempat mikir,
terserah Tuhan saja, mau stok paling akhir juga ndak papa asal jangan poligami.

Kenapa jadi menggalau gak karuan begini coba T_T
Baiklah akan segera kembali ke lapak Ms.Word sebelah.
Tapi, maaf,..
benar-benar maaf kalo saya tidak bisa menjaga perasaan saya yang tiba-tiba teralihkan..

May I adore you.., switch and ruin everything to make me feel better. Just think about you was have been stimulating me better. Seems like you protect yourself and people around you very well..
In my silence, suddenly I have pattern your shade full of my wall somehowing love it character, Taurus.. Forgive me.. It's beyond of my will.. So sorry....
God, apparently world is not so awful like I imagined! :')

Senin, 05 Maret 2012

Identitasku Tertidur

Setiap hari senin selalu saja ada gejolak yang menggerakkan jari jemari untuk mengetik. Meskipun kepala ini beratnya setengah mati, atau segala hal pandang jadi mengabur, tapi setidaknya pikiran terdesak ingin mencurahkan semua yang terlintas. 
Kini hari senin menjadi anugrah, penyegaran dari pertukaran sebentuk society of thought. 

Bukan.., bukan brainwash atau belajar bagaimana caranya menjadi liar. Bukan juga katalisator pendorong untuk melaju pada rambu lampu merah. Bukan tentang menentang semua aturan, kitab, tekhnokrasi dan sebagainya. Ini hanya tentang hal meruang pada liberalisasi.

Sayang, nalar pada mentalitas budak ini hanya menjadikan implus satu arah. Ia selalu ingin berada pada sistem dikte dan posisi yang aman. Novum tidak terlahir dari motorik seorang yang biasa sekali ini. Paradoks tidak pernah mencuat, menjadi tajam, dan runcing untuk bisa beradu pada arena permainan tanpa aturan. Sebenarnya, rasa benci sudah terepresi, bahkan mental sudah sangat kuat menghadapi segala konsekuensi. Hanya saja psikologis yang mungkin kurang tergerak untuk mengeksploitasi dan menjadikan waktu terlambat untuk mengejar semua yang kini harusnya sudah menjadi matang.

Maav,
satu kata yang akhirnya harus dijadikan kesimpulan untuk self-consciousness. Akhirnya saya harus menjadi pecundang demi memenuhi kebutuhan administrasi dan formalitas baku kehidupan. Tentang apa yang diinginkan baik di mata orang. Tentang bagaimana mereduksi hasrat dan mengesampingkan keinginan pribadi. Tentang kekhawatiran penjaminan kehidupan esok.

Maka, saya tidak bisa membangunkan identitas-yang saya inginkan. Semua terjadi karena kesempatan melemparkan saya pada posisi dimana arah angin sedang berhembus. Tidak pernah berani keluar dari frame dan kotak. Ditambah lagi vegetasi sensorik ini selalu dihantui monster dari the big O dan the other sebagai homo homini lupus

Arrghh.., tidak punya otoritas dari pembentukan lingkungan itu adalah hal yang paling menundukkan kawan! Menjijikan...
Kalau saja saya bisa membangunkan mentalitas yang tidak kunjung bangun ini... Suatu saat keinginan pun ingin mewujud, itu pasti... Hanya tinggal menunggu waktu ketika semua properti sudah mendukung.

Sabtu, 03 Maret 2012

No tittle

Hari ini dingin, sedingin paper medpen yang selalu dibuat maksimal tapi tidak pernah dihargai keberadaannya.. 
Sendi-sendi lemas, tidak mencerminkan kegairahannya menghadapi misteri esok..
Raga tidak terlalu bersahabat, penglihatan pun ikut berpolimer, membayang.. 
Ahh, rasanya tidak enak sekali saudara-saudara..
Padahal terhitung begitu banyak dikelilingi cinta dan kasih, tapi seolah semua mata mengintimidasi untuk arahkan saja pada satu titik.
Hati belum siap untuk bangkit ohh semesta...
Lelah juga lelahku sendiri, aku tidak perlu memaksa siapapun..
Ya, sepertinya aku menang dalam mengalahkan nafsu birahi duniawi..

.........................................................................................................


Menunggu hal yang sebenarnya tidak ingin ditunggu...
Hello my month...

Sharing a little caring ^^



and.., a little funny convesation with never ending friends..



so, hopefully best and blessed the day remaining after..







 Thanks everyone who have come in my life... Be thankful and grateful, to know every unique colour ..
Being in memorize..

Jumat, 02 Maret 2012

Kamis, 01 Maret 2012

Mario Teguh Describes Him :)

Engkau wanita yang mulia dan yang rindu dimuliakan oleh belahan jiwa yang dipantaskan oleh Tuhan dengan keindahan pribadimu, berikut ini adalah 25 sifat laki-laki yang semoga disatukan kedalam diri belahan jiwamu.


Cobalah untuk menyusun ke-25 daftar sifat ini dalam urutan yang paling kau sukai, dan engkau akan menemui urutan sifat yang harus kau bangun di dalam hati dan perilakumu.

Wanita yang baik bagi laki-laki yang baik, dan sebaliknya.

 Laki-laki yang seksi adalah:

12. Yang mau menjadi sukses.

23. "Yang menghasilkan uang yang banyak, tapi menyerahkan semuanya kepadamu."

14. Yang tidak salah, tapi meminta maaf kepadaku (meskipun aku tahu aku yang salah).

18. Yang setidaknya mau memasak masakan untukku.

19. Yang menyukai dan memuji masakan yang dibuat oleh tanganku - apa pun rasanya.

17. Yang tidak bisa menyanyi, tapi ingin menyanyikan lagu-lagu cinta untukku. Tidak begitu banyak bicara, tetapi suaranya selalu membuat hatiku tentram.


13. Yang tegas kepada orang lain, tapi sangat lembut kepadaku.

9. Yang gagah berani dalam pertempuran, tapi bisa merengek manja di pangku-ku.

22. Yang matanya terbelalak, nafasnya bisa tercekat, terkadang super lebay dan berlebihan dalam memujiku.

7. Yang mampu memimpin dengan tegas, dan menjabarkan tentang alasan pada pemahaman aturannya, tapi 
memberlakukan menurut aturanku. Yang selalu ingin berdiskusi kecil dan berbagi denganku, mengisi aku yang kosong, serta mendengarkan pendapatku.

21. Meski aku tahu dia berbohong saat memujiku, tapi dia berbohong dengan indah, tulus, dan penuh cinta.

1. Yang hidup, juga untukku. (Kami adalah dua kepakan sayap yaang terpisah. Ingin beriringan, bukan untuk digiring)

3. Yang mampu memerintah dan tau berkhotbah tentang semesta, tapi diam dengan wajah bayi dan tak bersuara saat aku berbicara.

8. Yang berani menghadapi sebesar-besarnya musuh atau bencana, tapi juga sangat takut jika membuatku menangis.

10. Yang suaranya menggelegar membuat guntur seolah menjadi minder, tapi halus dan lembut saat menyebut namaku.

20. Yang menolak makan sebelum semua orang yang dipimpinnya makan, tapi mengikuti aku di sekeliling dapur jika dia lapar.

11. Dia menyemangati sekelilingnya agar mampu hidup dengan mandiri, tapi dia minta aku suapi manja.

4. Dia tahu tentang arah perjalanan hidup, tapi merasa kebingungan jika aku tidak turut bersamanya.

2. Dia pembawa pesan dari langit, tapi tetap meminta nasihatku untuk keputusan yang penting bagi kebaikan banyak orang.

15. Dia bersedih dan menyalahkan dirinya sendiri jika aku berlaku kasar kepadanya.

16. Saat aku meminta maaf kepadanya, dia tersenyum dan meminta maaf telah menyebabkan aku berlaku seperti itu, walau sebetulnya aku tahu hatinya tersayat pedih oleh kekasaranku.

6. Dia mengharumkan namaku layaknya Permaisuri dalam kerajaannya.

5. Dia menjadikan aku seindah-indahnya perhiasan dunia.

24. Saat dia dihina oleh orang lain, dalam kemiskinan atau dalam kejatuhan derajat, dia tetap merasa yang tertinggi dan terkaya, karena dia memilikiku.

25. Aku adalah kebanggaan hidupnya.



Sincerely, with Love I craved.. :)

Senin, 27 Februari 2012

Jika Doa Ku Jabarkan Panjang Lebar

Jika doa dapat ku jabarkan panjang lebar,

Maka,
Berapa nama yang ingin aku sebutkan agar selalu diberikan perlindungan..
Berapa jumlah angka desimal yang ingin ku pinta.. 
Siapa orang-orang yang ingin ku hakimi sepihak..
Seperti apa rasa sakit yang ingin ku analogikan..
Apa yang ingin kucapai secara detail.. 
Waktu, tempat dan prosesnya

Kemudian mengenai bagaimana cara yang tidak memecahkan rasa harapku..
Imaginasiku harus kurepetisikan agar tidak samar dan mendekati nyata..
Kemudian dalam mata terbuka pun aku tetap bermimpi dengan baiknya..
Lalu takdir berkata lain..
Setelah itu, aku tidak ingin menjabarkan doa ku lagi..

God, it's up to you..

Jumat, 17 Februari 2012

:[

Ibu...
Semenyakitkan rasa satu atau dua tahun yang lalu,
ternyata lebih menyakitkan adalah hari ini...
Butuh pelukanmu yang lebih ampuh dari dopping apapun.. 

Senin, 13 Februari 2012

mixed interpretation battle of Valentine

Interset to talking about the idea that can make people in the world make a great movement. They were created a new habit with something unique to express the emotion of their love. Chocolates or roses. Well, somehow since I have BF of the time until single and single again, I never celebrate with bundle of chocolates or delivery roses. #samasekalibukankode

Tapi hal menarik di baliknya adalah  karena dua pertentangan besar antara pro dan kontra. Diskriminasi dan otoritas kaum mayoritas selalu tampak tangguh di area demokrasi. Something like brainwash. Try it first, we are looking this case as an objective thing, lepaskan properti salib atau pendeta. Kita masuki the histority,
Kaisar romawi (Cludius II) yang melarang para laki-laki menikah demi memperkuat angkatan perang. Dalam pemikiran sang kaisar, pernikahan menjadi big sacrifice and heaviness bagi pria di zaman itu untuk enggan berada di arena perang. Kemudian muncullah seorang pendeta (St.Valentino) yang diam-diam menikahkan beberapa dan banyak pasangan yang dilarang dalam pernikahan negara. Sampai akhirnya pendeta dipenjara dan diberi hukuman mati. Kematian pendeta menjadi suatu reformasi cinta untuk menjebol peraturan aneh kaisar. Kemudian serentak cinta menyentuh sempurna hati setiap manusia di dunia. Maka jadilah hari itu sebagai valentine days

In my mind, it's just as far as the interpretation of all human solidarity when they come to love. Enough. I don't know but I think God has 100 sublime's personality, which one felt fatherly nature revealed to people in the worldso it is a may left in the manifestation of asmaulhusna
Ahh, mencoba mengaitkan tanpa sumber. #abaikan.

Terkahir, sekali lagi, Saya suka jika manusia sudah berbicara tentang cinta. Kaki mereka seolah-olah tak menyentuh tanah. Dan jika mengenai cinta, semua manusia seolah berada pada satu payung yang sama. Sparkling, desiring, narrowed and widespread.
Love come and go.. 
Raga menghujam hati mengagung-agungkan serta mengatasnamakannya, demi agar kau menemukan aku disini. Baik-kah kau disana. Mungkin akan disibukan dengan penataan hati. Mengakhiri perendahan diri. Menemukan jika benar itu adalah -nya, maka kita akan berada dalam kondisi yang membahagiakan.

The mixer ADORER OF LOVE

Rabu, 08 Februari 2012

Encouraging self :]




"The best thing about tonight's that we're not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core...,


This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start...,




...Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find...."

Selasa, 07 Februari 2012

Kamis, 02 Februari 2012

Unbearable Lightness of being


hello Milan Kundera, semoga anda tidak marah karena saya mencampuradukkan parodi sekaligus camuflase dari novel hermeneutika anda..
menyelami karakter Tereza, kenapa semua hal terasa berat bagi anda? Apakah makhluk dari mars itu sedemikian selalu harus diimbangi dalam aliran Neptunus?!
kenapa semua terasa terlalu menghimpit, meminta kesabaran sedikit lagi saja..


“The heaviest of burdens crushes us, we sink beneath it, it pins us to the ground. But in love poetry of every age, the woman longs to be weighed down by the man's body.The heaviest of burdens is therefore simultaneously an image of life's most intense fulfillment. The heavier the burden, the closer our lives come to the earth, the more real and truthful they become. Conversely, the absolute absence of burden causes man to be lighter than air, to soar into heights, take leave of the earth and his earthly being, and become only half real, his movements as free as they are insignificant. What then shall we choose? Weight or lightness?”
― Milan KunderaThe Unbearable Lightness of Being



Kamis, 19 Januari 2012

Sophia dan Philo I

Kalau suatu hari nanti saya sudah bebas dari lingkaran hitam yang  selalu ada di atas kepala saya ini, saya akan memberikan sedikit jabaran pengenalan. Dengan ditambahkan kronologis bagaimana bisa kaki saya menginjak ruang yang sangat ajaib ini, hingga kini saya jatuh cinta setengah mati padanya. Diberi sedikit deskripsi  latar belakang campuran perspektif modern, postmodern hingga kontemporer saja mungkin.
Bagaimana sedari awal mencoba beradaptasi, mengelak, menghujat dan dihujat, hingga akhirnya merasakan seperti kesatuan yang sulit dipisahkan. Benar-benar merasa sophia itu sangat berharga.
Gusti, gusti. Sungguh maha membolak-balikan hati. Sekarang rasa sukur menjadi tak henti-henti terucap. :)

Rabu, 18 Januari 2012

Celoteh

Menahan rasa untuk tidak mengeluh ke kamu itu, seperti memaksa aku bernafas di ruang berasap. 
Sesak.

Sabtu, 14 Januari 2012

Heliosentris

Saya tahu tidak segala hal berpusat pada saya. Saya bukan menjadi tolak ukur atau barometer dalam perspektif semua pesan yang ingin disampaikan oleh Tuhan pada kehidupan ini. Sekalipun saya ingin memberontak, tapi saya tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Aku tidak ingin juga kehilangan engkau. Biarkan aku tercandu oleh candumu. Dan cukuplah engkau yang menjadi canduku. 
Ketika saya berfikir apakah ini adalah permainan, haruskah saya ikut bermain, apakah terlalu kesepiannya-kah sehingga harus menjadi permainan,.. Ohh, ampuni fikiran liar manusia hina ini..
Saya masih mengharapkan ilusi surga itu. Dan entah apa yang terjadi setelah itu. Peleburan kah, kehidupan lagi kah, abadi kah, habiskah??
Tuhan,.. Tuhan,..
Tuhan.., Duhai Causa Prima, suara ku tengah mencari dan mencari..
Tuhan, aku yang tidak tahu diri ini, baru saja ingin berdiri dan mencoba kembali lagi pada skenario.
Tuhan, aku bias akan pemahamanku tentang pengharapan.
Dan, tentang pertanyaan yang tidak kumengerti, tidak bermaksud aku mencampuri kuasa Mu.
Tuhan, dalam rintih, hanya engkau yang masih kuingat.
Sekedar melambaikan tangan tanda aku menyerah,, bukan, tampaknya aku butuh bantuan. Hidupi mentalku lagi Ya Tuhan..
Aku terlalu naif, terlalu hina, terlalu berat.
terlalu takut, terlalu pasrah, terlalu tak berdaya.
Tentang aku yang selalu ingin memperbaiki kehidupan, tampaknya tidak berhasil. Tentang aku yang ingin menata hati dan fikiran, malah makin menjadi.
Lidah yang terlalu ringan, fikir yang ingin bebas, hati yang terlalu rentan, adalah kombinasi sempurna manusia yang tidak ingin dicampuri urusannya. Manusia yang dalam ironi juga tidak ingin kesepian. Inilah dilema kebimbangan. Satu persatu tusukan tak tertahan, ingin mencoba memulihkan tapi kadang tak berdaya.
Satu persatu fikir membuas ingin bebas, dan kemudian si ringan dengan kuasa mutlak kau harus mengerti.

Terkadang relasi yanng kubangun antara sesama subjek merepresi instingku agar menjadi objek. Tapi kadang malah melalang buana dengan menghipnotis subjek yang kenyataannya tidak terlalu kuat untuk dihidupi. Aku seperti teori yang kian salah berpusat. Heliosentris.

Rabu, 11 Januari 2012

Dibalik Bunga dan Binatang Kesukaan

Maya 23 tahun, teman sebelah kamar saya, suatu hari melontarkan beberapa pertanyaan di sela-sela obrolan ngga penting..

M : Ty, bunga apa yang paling lo suka?
A : Bunga?? Spesifik?
M: Ngga juga, terserah apa aja..
A : Gue paling suka bunga yang warnanya putih may, apa aja deh yang penting warnanya putih.

Berfikir untuk menyatakan mawar, tapi saya tidak suka durinya. Selain mawar saya tidak tahu nama bunga lain yang berwarna putih. Kemudian pikiran saya terbawa pada perpisahan kelas 3 SMA ketika mantan membawa bunga warna putih untuk saya. Saya tidak tahu apa namanya, sederhana, simple, tapi saya suka. Ya, tidak munafik, saya paling suka jika seorang pria memberi saya bunga.

M : Hmm, gitu.. Oke, kalo binatang lo paling suka apa?
A : Gw ngga suka binatang. Satu pun..
M : Ya nggak bisa lah, harus ada dong! Paling ngga satu yang paling mendekati..
A : Aduh may, mending boneka deh daripada binatang. Gue ngga suka binatang.
M : Lah, emangnya kenapa? Sebutin laaahh, satu aja, satuuu..
A : Gue ngga suka binatang may. Kucing yang tampangnya unyu juga bisa nyakar majikannya. Apalagi yang buas. Uda dimakan pasti. Kelinci yang kata orang lucu juga gue ngga suka kalo uda buang kotoran dimana-mana. Bahkan, ketika temen-temen gue ngga tega makan sate kelinci, gue dengan lahap dan nikmatnya asik-asik aja tuh.. Masa gue sebut binatang melata sih. Ngga mau ahh..
M : Gila, parah lo! Uda deh buruan sebutin satu doang yang paling ga berisiko menurut elo!
A : Ihh, apaan sih. Yauda deh, IKAN.
M : Ikan?? Kenapa?
A : Karena sama dengan zodiak gue, pisces. 
M : Yang jelas dong alesannya kenapa?
A : Well, karena gue ngga perlu kontak fisik ama ikan. So, gue ngga bakal disakitin, digigit, ato dicakar. (Iya kali ikan bisa gitu). Gue bisa ngeliatin tingkah lakunya dengan dibatasin kaca akuarium kan, ngga perlu gue sentuh. Hahahaha.. Ngga rempong bok, paling tinggal gue kasih makan doang.

M : Hahaha.. Okeoke, jadi pertanyaan gue tadi mewakili diri elo sebagai bunga dan cowok idaman elo sebagai binatangnya.
A : *hening...