About Me

Foto saya
Indonesia
Analytic person, Fantastic dreamer, Sensitive feeling, but actually I am kind, friendly and fun

Senin, 27 September 2010

Perbincangan pada Tuhan

Aku alihkan,
alihkan sejenak...

Tertawa sepuasnya..
Sampai tertitihkan airmataku...
Melihat dan menikmati sisi lain di bagian kehidupan yang lain..
Aku menyukainya..
Aku tersenyum bahagia dalam kepedihan tak berujung..
Aku lambaikan tanganku ke atas
Tuhan, raihlah...

Pasrahku bukan dalam kemenangan , dalam kehawatiran karena keterbatasan..
Begini sajakah Tuhan??!

Selasa, 21 September 2010

Judgement

Penghakiman dimulai.

Benci?!! Tidak, aku tetap sayang dan mengharapkan senyuman kalian.

Pemahaman antara "aku dan kamu". Tidak pernah terjadi sebelumnya kan?!

Itulah sebabnya saya tidak pernah menginginkan untuk menghakimi dan menyalahi seseorang. Karena ketika kamu menghakimi orang lain, kamu tidak melihat kesalahan kamu.

Survive

Ketika aku dalam jalan yang datar, perjalanannya terasa menyenangkan, maka ada tempat yang lebih tepat untuk aku bercerita.
Dan ketika ini aku melewati bebatuan terjal untuk mengadu...

Aku sedang rindu, rindu sekali pada ganegalz crew. Aku rindu melakukan kegilaan bersama mereka, berceloteh tentang hari-hariku, hari-hari mereka, tertawa, dan menggantungkan kelengkapan hidupku pada mereka. Rindu sekali rasanya...

Aku rindu, pada suara manis anak-anak PH, sama sarah, sama ita, febri, riri, kiqy dan semua anak-anak black A simulation IM Telkom...

Aku rindu dengan teman-teman SMA, metha, pralia, feni, tara, yunia, tiara, ima, giska, risa...

Aku juga rindu, rindu dalam rasa kebersalahan terus menerus pada mama, papa, karena aku tidak berada di sampingnya...

Andai waktu bisa kuputarbalik dan aku tidak akan pernah membawa pilihan ini Tuhan,.. Pilihan yang mempertaruhkan keyakinanku.. Yang mengikis moral ku.. Atau menambah kekerdilan jiwaku karena itu yang membentuk diriku...

Aku selalu ingin menjaga hubungan baik kepada semua orang, kepada orang yang aku benci sekalipun. Aku lapangkan hati dan pikiranku. Aku menerima semua orang yang datang pada hidupku. Aku tidak pernah membedakan teman-temanku dari fisik, dari kepopulerannya, dari gemilangan kemewahannya. Hanya kecocokan dan rasa menerima satu sama lain yang menjadikan aku dekat dengan sahabat-sahabat tercintaku. Sebisa mungkin aku menjaga perasaan mereka, aku tidak ingin menyakitinya, berusaha untuk diterima di tengah-tengah mereka.

Sesekali saya mengalami perubahan lingkungan, saya merasa tidak pernah kesulitan untuk beradaptasi. Mereka menyambut senyuman saya. Dan Saya lega.. Tidak pernah ada persaingan apapun yang saya inginkan. Saya ingin tulus.

Saat saya memutuskan hal besar dalam hidup saya, saya berusaha yakin dengan keputusan saya. Penyambutan pertama yang saya lihat adalah senyum saya tidak diterima baik. Saya merasa awal yang tidak nyaman.
Saat kenyataan nyata di depan mata kamu bertentangan dengan prinsip kamu, katakanlah, saya tidak suka orang atheis, saya tidak suka wanita yang merokok, saya tidak suka wanita yang sering melakukan hubungan di luar nikah, saya tidak suka pria guy, saya tidak suka melihat kebebasan hubungan pertemanan laki-laki dan perempuan yang bebas tanpa batas, saya tidak suka orang yang tidak memikirkan masa depan, saya tidak suka orang yang banyak berbicara tapi tidak dapat membuktikan prestasi apapun dalam dirinya, saya tidak suka orang yang memfungsikan orang lain, saya tidak suka wanita-wanita dengan mulut busuknya membentuk kelompok untuk merendahkan wanita lainnya, saya tidak suka orang yang suka mencari kesalahan kemudian membesar-besarkan masalah. Saya tidak suka orang yang tidak tulus, iri, licik, kerdil, dan sebagainya.
Saya pendam semua rasa tidak suka saya. Saya belajar menjadi besar dengan memahami dan mengerti. Saya tau saya bukan bayi merah yang baru dilahirkan, saya pun tidak sempurna.

Saya merasa saya sudah dewasa, penanaman nilai apapun yang membentuk diri anda, bisa anda tolak jika tidak sesuai dengan keinginan dan prinsip hidup anda. Anda cukup diam, dan cari fokus hidup anda.
Kemudian beberapa kelompok melakukan hal yang 'tidak saya sukai' tersebut. Saya merasa saya bebas, dan saya tau bagaimana saya bertahan tetap pada prinsip awal saya.

Saya sudah dewasa, saatnya menyelesaikan semua masalah sendiri. Melakukan segalanya sendiri, bertahan dengan hebatnya.
Irma, salah satu teman dekat saya dari akuntansi FE UI. Ia ceritakan betapa persaingan di fakultasnya keji dan kilat. Jika kamu sedikit telat mengklik icon pada tampilan mata kuliah yang kamu inginkan, nilai kamu menjadi taruhannya. Jika kamu tidak bisa menjaga kondisi badan kamu, bersiap-siap untuk mendapat nilai "0" beberapa kali.
Sarah, FH UI, betapa semua dikerjakan sendiri, baik bahan, maupun materi kuliah dengan perjuangan ekstra yang hebat.
We, fisip UI, tidak pernah bermasalah dengan catatan atau buku yang bisa kamu dapatkan dimana saja.

Sekali lagi saya sudah dewasa, memang demikian bukan seorang kehidupan mahasiswa?!! Semua mahasiswa pun akan setuju dengan pernyataan hidupmu-hidupmu dan hidupku-hidupku.

Bukan saya mengingkari kebersamaan. Tidak sama sekali! Saya senang dengan hal demikian, tetapi untuk hal baik. Bukan untuk saling menjatuhkan dan berfikir kerdil seperti anak SMA.
Saya membuka tangan saya lebar untuk kamu yang membutuhkan saya. Dan saya juga membutuhkan uluran tangan kamu yang banyak nantinya. Itulah kenapa kita harus saling menjinjinng. Dekatilah saya, kamu pun sudah dewasa untuk tidak berkomplot di belakang dan saling membuat bara. Tanyakan hal personal dan pendekatan personal pada saya, saya akan menyambut dengan keterbukaan luar biasa. Tidak perlu kamu berkomplot untuk dibuatkan bara di belakang saya. Saya bisa berikan itu, untuk usaha kamu. Saya tidak ingin menjadi sapi perah lugu. Semua pun demikian. Saya tidak ingin ikut menjadi busuk karena saya berada dalam tong kasat mata. Sekalipun saya tetap harus dibuang, saya ingin menjadi anorganik yang dapat didaur ulang.

Saya harus bertahan, semoga ini cara Allah untuk meninggikan derajat saya setelah menemukan tempat terbaik nantinya. Amin