About Me

Foto saya
Indonesia
Analytic person, Fantastic dreamer, Sensitive feeling, but actually I am kind, friendly and fun

Sabtu, 24 September 2011

Kamis, 22 September 2011

Hopeless

Dan tidak ada hari-hari yang lebih menyakitkan daripada hari-hari ini.. Diubahnya serpih-serpih asa menjadi sisa kepasrahan..

Yang ku tau pasti, aku masih menginginkan kehidupan, tidak ingin mengakhiri ini semua sebagai lelucon ambisi abstrak seorang otoriter. Aku dan mereka adalah subjektivitas arogansi-nya..
Kau puas, wahai penguasa yang tak bisa berkuasa?!

Aku harap umurmu panjang dan sejahtera. Oh bukan, semua dari kalian tentunya.. Satu persatu kalian perlu menjadi saksi seperti apa budak ambisi proletar itu berevolusi.

Aku berdiri bukan tanpa refleksi, berhati-hati aku berjalan menapaki langkah demi langkah dengan prinsip dan idealisme yang aku percayai. Sudah sedemikian sucikah kalian hingga berhak menyimpulkan sebuah bagian dari proses?! Hari ini kalian beruntung. Aku yang tidak beruntung.. Mari kita lakukan hal ekstrem atas asa yang tersisa ini.

Apa itu takdir, apa itu pilihan, apa itu keputusan?! Apa mereka hanya bagian dari kehidupan, lalu permainan apa yang kita mainkan ini. Haruskah saat ini aku bilang bahwa AKU MENYESAL. Menyesal sepenuh jiwa dan ragaku hingga tidak ada kekuatan untukku menjalani apa yang masi tersisa ini.

Mengambil tindakan adalah hal yang mengerikan bagiku saat ini. Aku takut jatuh lagi. Tapi berdiam diri adalah hal yang paling kubenci, karena hidup bukan untuk tidak berguna seperti ini.

Apa?! Sekarang apa lagi yang bisa kulakukan.. Tuhan, mungkin permohonan terakhir itu adalah aku begitu lelah menjalani dunia yang naif ini. Percepat sisa hidupku, dan aku menunggu para malaikatmu menjemputku. Aku ikhlas, atas semua yang telah terjadi... Mungkin begitu saja

Selasa, 06 September 2011

Syawal syawal..

Fikiran memang tidak bisa dikendalikan, menembus kerangka konservatif, mengada-ada karena menemukan ketidakpastian, atau bahkan memperolok ironi-ironi kecil.
Tapi satu hal, diri ini selalu ingin menampilkan yang terbaik, setidaknya kutorehkan senyum tulus di dunia ini agar tak satupun mendendam padaku...
Kutata hatiku sebaik mungkin.. Tidak berharap apapun dari siapapun.., kecuali tempat istimewa dalam pandanganNya.

Beberapa datang, pergi, atau bahkan datang lagi dengan membawa apa yang kau fikir sesuatu adalah baik. Ku jauhi satu per satu mereka dengan cara yang baik. Aku hanya tidak ingin melukai.
Itu saja alasannya..

Perkenalan itu cukup, saat memilah dan memilih, rasio maupun emosi pun berkontribusi. Ku jauhi kalian dengan cara yang baik. Bergaul dengan kaum yang baik. Tidak bisa kah kau melihat satu aura baik pun di matamu. Karena aku melihatnya, maka ku jauhi kalian dengan cara yang baik..
Itu saja alasannya..

Dan jika kau merasa sesuatu adalah baik, pasti kan ada satu kepakan sayap di belahan dunia yang lain yang memperdulikanmu. Tapi bukan aku. Karena aku terbawa oleh kepakan sayap yang lain, sedikit pun aku tidak peduli tentang apa yang kau fikir itu adalah baik karena,
tentang sesuatu yang baik itu sendiri relatif. Baik bagiku dan belum tentu bagimu.
Karena itu kujauhi dengan cara yang baik.
Itu saja alasannya.