About Me

Foto saya
Indonesia
Analytic person, Fantastic dreamer, Sensitive feeling, but actually I am kind, friendly and fun
Tampilkan postingan dengan label Teenet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teenet. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Maret 2012

Identitasku Tertidur

Setiap hari senin selalu saja ada gejolak yang menggerakkan jari jemari untuk mengetik. Meskipun kepala ini beratnya setengah mati, atau segala hal pandang jadi mengabur, tapi setidaknya pikiran terdesak ingin mencurahkan semua yang terlintas. 
Kini hari senin menjadi anugrah, penyegaran dari pertukaran sebentuk society of thought. 

Bukan.., bukan brainwash atau belajar bagaimana caranya menjadi liar. Bukan juga katalisator pendorong untuk melaju pada rambu lampu merah. Bukan tentang menentang semua aturan, kitab, tekhnokrasi dan sebagainya. Ini hanya tentang hal meruang pada liberalisasi.

Sayang, nalar pada mentalitas budak ini hanya menjadikan implus satu arah. Ia selalu ingin berada pada sistem dikte dan posisi yang aman. Novum tidak terlahir dari motorik seorang yang biasa sekali ini. Paradoks tidak pernah mencuat, menjadi tajam, dan runcing untuk bisa beradu pada arena permainan tanpa aturan. Sebenarnya, rasa benci sudah terepresi, bahkan mental sudah sangat kuat menghadapi segala konsekuensi. Hanya saja psikologis yang mungkin kurang tergerak untuk mengeksploitasi dan menjadikan waktu terlambat untuk mengejar semua yang kini harusnya sudah menjadi matang.

Maav,
satu kata yang akhirnya harus dijadikan kesimpulan untuk self-consciousness. Akhirnya saya harus menjadi pecundang demi memenuhi kebutuhan administrasi dan formalitas baku kehidupan. Tentang apa yang diinginkan baik di mata orang. Tentang bagaimana mereduksi hasrat dan mengesampingkan keinginan pribadi. Tentang kekhawatiran penjaminan kehidupan esok.

Maka, saya tidak bisa membangunkan identitas-yang saya inginkan. Semua terjadi karena kesempatan melemparkan saya pada posisi dimana arah angin sedang berhembus. Tidak pernah berani keluar dari frame dan kotak. Ditambah lagi vegetasi sensorik ini selalu dihantui monster dari the big O dan the other sebagai homo homini lupus

Arrghh.., tidak punya otoritas dari pembentukan lingkungan itu adalah hal yang paling menundukkan kawan! Menjijikan...
Kalau saja saya bisa membangunkan mentalitas yang tidak kunjung bangun ini... Suatu saat keinginan pun ingin mewujud, itu pasti... Hanya tinggal menunggu waktu ketika semua properti sudah mendukung.

Sabtu, 14 Januari 2012

Heliosentris

Saya tahu tidak segala hal berpusat pada saya. Saya bukan menjadi tolak ukur atau barometer dalam perspektif semua pesan yang ingin disampaikan oleh Tuhan pada kehidupan ini. Sekalipun saya ingin memberontak, tapi saya tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Aku tidak ingin juga kehilangan engkau. Biarkan aku tercandu oleh candumu. Dan cukuplah engkau yang menjadi canduku. 
Ketika saya berfikir apakah ini adalah permainan, haruskah saya ikut bermain, apakah terlalu kesepiannya-kah sehingga harus menjadi permainan,.. Ohh, ampuni fikiran liar manusia hina ini..
Saya masih mengharapkan ilusi surga itu. Dan entah apa yang terjadi setelah itu. Peleburan kah, kehidupan lagi kah, abadi kah, habiskah??
Tuhan,.. Tuhan,..
Tuhan.., Duhai Causa Prima, suara ku tengah mencari dan mencari..
Tuhan, aku yang tidak tahu diri ini, baru saja ingin berdiri dan mencoba kembali lagi pada skenario.
Tuhan, aku bias akan pemahamanku tentang pengharapan.
Dan, tentang pertanyaan yang tidak kumengerti, tidak bermaksud aku mencampuri kuasa Mu.
Tuhan, dalam rintih, hanya engkau yang masih kuingat.
Sekedar melambaikan tangan tanda aku menyerah,, bukan, tampaknya aku butuh bantuan. Hidupi mentalku lagi Ya Tuhan..
Aku terlalu naif, terlalu hina, terlalu berat.
terlalu takut, terlalu pasrah, terlalu tak berdaya.
Tentang aku yang selalu ingin memperbaiki kehidupan, tampaknya tidak berhasil. Tentang aku yang ingin menata hati dan fikiran, malah makin menjadi.
Lidah yang terlalu ringan, fikir yang ingin bebas, hati yang terlalu rentan, adalah kombinasi sempurna manusia yang tidak ingin dicampuri urusannya. Manusia yang dalam ironi juga tidak ingin kesepian. Inilah dilema kebimbangan. Satu persatu tusukan tak tertahan, ingin mencoba memulihkan tapi kadang tak berdaya.
Satu persatu fikir membuas ingin bebas, dan kemudian si ringan dengan kuasa mutlak kau harus mengerti.

Terkadang relasi yanng kubangun antara sesama subjek merepresi instingku agar menjadi objek. Tapi kadang malah melalang buana dengan menghipnotis subjek yang kenyataannya tidak terlalu kuat untuk dihidupi. Aku seperti teori yang kian salah berpusat. Heliosentris.

Minggu, 25 Desember 2011

Beauty is a character. You can't take it up at a glance

Sabtu, 17 Desember 2011

Subterfuge

..."Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati,...

QS. al Furqan : 74

Dalam interpretasi, jika kamu membuat hati saya semakin rusuh, kamu adalah petunjuk Tuhan dalam negasi terhadap kemungkinan, semoga kita bukan berjodoh Amin... :p

Sincerely,

Jumat, 18 Maret 2011

Your life is what your thoughts make it


“Mind to be something”.
Pernah dengar hal itu sebelumnya?! Posisikan diri anda sebagai pemancar radiasi, kemudian, apa yang anda pikirkan akan terjadi layaknya sebuah televisi yang telah menangkap pancaran radiasi dan memunculkan gambar-gambar yang diinginkan radiasi tersebut. Indah bukan?! Sekarang sediakan waktumu sebelum tidur untuk membayangkan hal-hal yang indah. Lalu tanamkan keindahan itu pada diri anda. Maka alam akan menarik proton dari ion-ion itu untuk memanefastikan janji dari pikiranmu.

Referensikan semua yang menurutmu ‘wonderful’ untuk menjadi 'reference'. Hmm, bahkan sang pemancar harus mengambil sampel dari pemancar lain. Yaa, bagaimana lagi, terkadang manusia memang lelah menjadi orang biasa, tetapi kurang siap untuk menjadi si LUAR BIASA.

Dinamika hidup bisa kau kendalikan dengan fikiranmu. Itulah sebabnya hatimu harus bersih, fikiranmu harus positif. Bukan aku tak mampu berfikir di luar kerangka. Tapi letih membayangkan konsekuensinya. Terkadang manusia yang terbatas lebih mampu merasakan kebahagiaan dibanding orang yang memiliki semuanya. Kapan ya, rotasi itu menemukan titik terendah bagi orang-orang yang penuh fikiran negatif. Menarik neutron-neutronnya, menutupi ketidakmampuannya dengan mengalihkan dan menghapus kondisi dirinya. Menjadi seorang aktor mendadak dan fleksibel dengan keadaan apapun. Inikah sebuah tuntutan hidup?! Kau harus manis di depan orang yang dapat mengancammu. Hhhh, Aku lelah melihat tingkah laku mereka. Aku butuh sekali orang positif. Satu-satunya manusia positif yang selalu dapat memberi motivator



Gadis ini hebat. Pikirannya maju, lepas dari sistem partiarki. Meskipun pandangan konservatif tradisi masyarakat tidak selalu baik, tapi ini termasuk salah satu suku yang mampu keluar dari garis patriarki di Indonesia loh.  Pembuktian real-nya juga tidak memiliki cacat. 

Baiklah rasa hormat saya sampaikan tidak untuk lebih membentuk diri saya. Saya terlahir dibentuk, tidak dijadikan atas keinginan saya sendiri. Hak kebebasan setiap manusia terbatasi dengan manusia lainnya. Saya menerima aturan yang ada. Mari kita mulai hidup ini. Saya membayangkan dua, lima, dan puluhan tahun ke depan. Jika saya sampaikan ini pada secarik kertas, apakah energi menarik elektron-elektron alam membuatnya semakin nyata?! Apakah utusan Neptunus juga akan membawanya untuk menyampaikan radar-radar ini?!
Let’s we see ;)

Selasa, 23 November 2010

The power of women

eMalam..,
hari ini aku sedang mengagumi isi kepala dari perempuan-perempuan hebat..
Terkondisikan dan terlempar atas apa yang bukan menjadi pilihanku, 'takdir', kamu tidak akan pernah aku hindari.

Aku ingin menjadi perempuan yang mendidik anak-anak ku dengan membebaskan apa yang ada di kepalanya. Aku akan memberikan kerangka konservatif di awal kebutuhan asumsi fikirannya. Aku ingin memperlihatkan diriku sebagai subjek lain atas pilihannya menempatkan ruang untukku, karena aku bukan keharusan untuknya. Aku akan membebaskan apapun fikirannya, memberikan pertimbangan yang tidak pernah menemukan jawaban final. Memperlihatkan bahwa kehidupan adalah sebuah perspektif dan tergantung bagaimana setiap orang memandangnya.
Aku ingin memberikan generasiku ruang bertukar pikiran dan pendapat tentang apa yang diinginkannya. Aku tidak akan melampiaskan hal yang tidak tercapai bagiku sebagai ambisi pelampiasan kepada mereka. Aku akan memberi kau kebebasan dan tanggung jawab. Aku akan mengarahkan kalian untuk menemukan arti dalam hidup kalian.

And then, call me Mom. Debriefing and heritage that I will give later the books of tafseer and watch I used.
One time my girl will understand why
...

Aku seorang perempuan, bukan wanita...

Selasa, 12 Oktober 2010

The Catalysator

Feel like Hot and Cold...
You don't need become a woman to deal with women.
Now I know what kind a man of you are. I have ever been given the best to you and you were also given best for me in our capacity as a team.
You know, this is my boundary strength. I don't need your judge as I don't wanna judge you.
I always keep the distance with you, because I know you are. Feel so spectacular and irrational people.
You afraid of being alone. Just say it to my face guy.

Jumat, 30 April 2010

Vacum

Diam...
Tak berarti mati
Hanya membeku mencari euforia baru
Apologia membahana
Menuai bulir-bulir
yang memang tak selalu sesuai imagine...
Satu sudut alfa
membentuk ratusan derajat potongan mozaik kaku..
Berhimpit,,
berakomodir satu sama lain
Terdiam
Lalu usang kasat mata
Sesaat..
Kemudian muncul dalam katalis tiada henti
Dalam evolusi satu frekuensi
Bukan moderat temporalisasi
Tapi estetik tak berkesudahan . . .

Hati-hatiku

Jika boleh Aku tawarkan untuk siapa ini kupersembahkan. Lalu ada rongga dalam labirin di hati-hati ini. Selalu saja aku berbalik dan hanya teringat pada berkas yang masi tersisa sehingga mengisi rongga-rongga itu. Perih...
Ada hati-hati yang datang dan pergi begitu saja. Dan aku tetap menunggu. Mungkin ditemani dengan keegoisanku, mungkin ditemani dengan kekhawatiranku, tapi juga ditemani dengan kesabaranku.
Tuhan,, apa rencanamu.. Mungkinkah seindah dan semulus itu,..
Roh Absolutku, aku bersaksi untuk mu. Tak pernah ku mengerti untuk apa aku disini.
Dengan segala kearogansian yang mengatasnamakanMu. Harus kulewati detik-detik dan wajah-wajah impulsif itu. Akan selalu ada ruang kosong yang terasa hampa dihatiku, jika aku mengingkariMu.
Tanpa Ambisi apapun, hidupku cukup sederhana. Hal prioritas yang ada di fikiranku hanya hidup di dekat engkau Ibu.. Itu Cukup...