Hello April, however you're not my month anymore, but I'm still waiting another good things from you.
Yap, actually true about my prediction. Keadaan menyudutkan saya semakin bias karena sedang berusaha memisahkan diri dari fase cermin dan realitas imajinasi.
Ohh God, lapak yang saya suguhkan selama ini terimplikasi secara orisinil hanya dalam satuan digit halaman TT__TT
Bagaimana ini bagaimanaaa..., seorang mahasiswa hanya menyuguhkan secondary resource. Buat apa ini ceritanya mindahin ensiklopedi primer hah?
Oh dear, karena ini terlalu konkret, Saya tidak bisa membahana meruang dalam kata, dan merongga karena ingin meluap. Satu-satunya korban inspirasi malah adDeection, dia yang bakal membuka refleksi kritis ini. Tau gini, seluruh waktu sebelum ini saya baca tetralogi supernova, akar, dan kawan-kawan deehhh, benneerraaannn!!!
Nih yah intropeksi kesalahan terbesar saya adalah, Yak, saya tidak suka membaca kawan :'(
Hari-hari terlewati dengan perasaan ketar-ketir luar biasa. Gelisah tak keruan. Intensitas kualitas kepada Yang Mahakuasa, terus terang menurun. Entahlah, raga melemah seiring harapan yang pernah hilang. Tidak ada doa panjang lebar yang saya panjatkan. Tentu saja bukan karena semuanya tercukupi, tapi mungkin karena memang tidak tau cara memohon dengan baik. Setiap hari adalah repitisi dosa yang pernah direfleksikan mendalam. Rasanya ingin tenggelam menarik semua masuk bersama gelap. Tidak ingin melihat apapun dan mendengar siapapun.
Dan hal konyol terakhir yang setiap hari saya lakukan adalah, melihat gambar 'editan gila' itu. Menangkap setiap detik episode, Dan tidak, tidak akan saya lewatkan satu episode pun tentang dia. Malam dipenuhi keidiotan memandangi setangkap bayangan berwarna hingga mata letih dan terpejam. Sambil sesekali berkomat kamit, mengharap lebih. Kamu seperti kompas buatku. Iya, kompas! Karena kamu memberikan saya arah. Memberikan saya energi bahwa dunia tidak seberantakan yang saya bayangkan. Ada kamu yang bertahan dengan hebatnya. Ahh, saya juga ingin memperbaiki diri agar seperti kamu, ada yang bisa saya banggakan. "Jutaan engkau kini turun membanjiriku. Tidak akan pernah aku meluap, Kan ku buka semua celah untuk menyerapmu"...
Oh sudah waktunya kah? Sudah harus bangun dari tidur yang sangat panjang ini? Tidak, bahkan dalam mata terbuka pun, hebatnya saya, masih bisa bermimpi.