![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwNNcKDFaDRAlbqgBOpc0LJG7TT8zMuuNp5EbRBjp3IijLSSMrUCXvlNWsAGuhAsVhswZrl1cWKFCSQUF7nnskPwE23Vftrdoh-myJjdPT9rcmV0EA8ZH6LCm30Om1TZrxPavgbWMh9gQ7/s320/sapardiasli.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLvi97lZxHz3mEms8jPohKIVfgfsMmGhGZAE1JWgLLXtjKDkeJVmkeKqlE61vq_nk600zDFzwVwZ-WchRmxb4QCMCHAmwtTBB3mfqi6izoLzdDPOYRYE8a3ebe3HrEVq-ZrnTKBNr6Kp-X/s320/sapardi2.jpg)
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
–oOo–
"Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi."
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi."